TIMES MAJALENGKA, MAJALENGKA – Ada dua kekuatan yang menjadikan laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, berada pada angka positif ketika pandemi Covid-19 melanda, yaitu berkat peran dari sektor pertanian dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Bupati Majalengka, H Karna Sobahi mengatakan, letak kekuatan pertama dari sektor pertanian dengan hamparan area tanah produktif seluas 50 ribu hektare sawah dan 23.694 hektare tegalan yang digarap oleh para petani untuk menghasilkan produk bagi ketahanan pangan.
Guna mendukung upaya peningkatan produksi pertanian, maka pihaknya mengalokasikan anggaran untuk rehablitasi dan pemeliharaan jalan usaha tani, termasuk pembangunan untuk sumber daya air pun dilakukannya melalui program rehabilitasi embung sumur dan jaringan irigasi.
Bupati Majalengka, H Karna Sobahi meninjau pelaku UMKM. (FOTO: Hendri Firmansyah/TIMES Indonesia)
"Ada sebanyak 5.230 kelompok tani dan 400.618 petani di Kabupaten Majalengka. Mereka adalah pahlawan pandemi," ujar Karna Sobahi kepada TIMES Indonesia, Jumat (13/1/2023).
Dikatakannya, bahwa LPE Majalengka bertahan pada angka positif 08,6 poin. Berdasarkan data BPS hanya ada 3 kabupaten di Jawa Barat yang bertahan pada jalur hijau. Ketiga kabupaten tersebut yaitu Banjar 1,44 poin, kemudian Majalengka 08,6 poin dan Kuningan 04,4 poin.
Kemudian, lanjutnya, variabel indikator yang mengikat hingga bertahannya ekonomi di Majalengka pada masa pandemi disebabkan adanya daya dukung dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Tercatat, awal tahun 2021 di Majalengka ada 28.730 UMKM. Bergerak tahun 2022 menjadi 62 ribu dan sekarang di awal tahun 2023 ini, geliat pertumbuhannya sudah mencapai jumlah di angka 70 ribu.
"Ini juga adalah pahlawan ekonomi pada masa pandemi. Walaupun saat itu terpaut antara kebutuhan sehari-hari dengan modal, tapi kita suntik dengan bantuan dari APBD, Perindag dan Baznas sehingga mereka bisa tetap produktif," ungkapnya.
Produk UMKM Majalengka Tembus Pasar Modern
Upaya dalam membesarkan UMKM di Majalengka, Pemkab Majalengka juga terus mendorong dan memfasilitasi agar produk-produk UMKM memenuhi syarat untuk bisa masuk ke ritel modern.
Pihaknya melancarkan berbagai strategi langkah membuat jejaring pemasaran produk UMKM agar bisa masuk ke ritel modern dengan cara menggandeng Perusahaan Daerah Sindangkasih Multi Usaha (PT SMU Majalengka)
"Peran dari PT SMU sendiri, yaitu membeli produk-produk dari UMKM, kemudian mendistribusikannya ke ritel-ritel modern seperti ke alfamart yang ada di Majalengka, bahkan sampai ke luar daerah," jelas bupati.
Bupati Majalengka, H Karna Sobahi meninjau pelaku UMKM. (FOTO: Hendri Firmansyah/TIMES Indonesia)
Dalam perjalanannya, pengembangan strategi dan langkah yang dilakukan Pemkab Majalengka berdampak semakin bermunculannya para pelaku usaha menggeluti dunia UMKM dengan ragam produk yang dihasilkannya itu mulai menempati ritel modern.
Aneka produk lokal Majalengka cukup banyak dan memiliki segmentasi pasar cukup bagus. Begitupun di sektor kuliner, ragam dan secara kualitasnya pun kompetitif.
"Berkat kekuatan itulah, bahwa peran dari sektor pertanian dan UMKM yang dimiliki Kabupaten Majalengka telah memberikan titik penguatan dalam mempertahankan perekonomian saat diterpa badai pandemi," tukasnya. (*)
Pewarta | : Hendri Firmansyah |
Editor | : Ronny Wicaksono |