https://majalengka.times.co.id/
Berita

Mendebarkan, Evakuasi Anak Sekolah dari Kereta Gantung yang Talinya Putus di Pakistan

Rabu, 23 Agustus 2023 - 09:36
Mendebarkan, Evakuasi Anak Sekolah dari Kereta Gantung yang Talinya Putus di Pakistan Orang-orang menyaksikan seorang tentara terjun dari helikopter selama misi penyelamatan untuk menyelamatkan siswa yang terjebak di kursi kereta gantung. (FOTO: Al Jazeera/AFP)

TIMES MAJALENGKA, JAKARTA – Enam anak sekolah dan dua gurunya terjebak di kereta gantung (gondola) setelah mengalami kabel putus di ketinggian 1.200 kaki (sekitar 365 meter) di atas sebuah ngarai sungai di Pakistan.

Terjebak sekitar lebih dari 15 jam, mereka  berhasil diselamatkan dengan proses yang dramatis.

Enam anak dan dua orang dewasa itu adalah siswa dan gurunya yang dalam kesehariannya menggunakan fasilitas kereta gantung itu untuk menuju sekolah.

Pada hari Selasa, mereka mengalami musibah sekitar pukul 07.00 (02:00 GMT),  ketika kabel kereta yang mereka tumpangi itu putus di ketinggian saat mereka melintasi di atas ngarai sungai.

Kereta gantung itu kemudian miring karena salah satu sisi nya terlepas dari kabel. Mereka beruntung tidak sampai terjatuh dari ketinggian.

Namun peristiwa membuat sport jantung yang melihatnya karena gondola itu bergantung di ketinggian dengan keadaan pintunya terbuka.

Musibah itu diketahui setelah salah seorang diantara mereka melakukan kontak dengan keluarga mereka melalui telepon seluler.

Gulfaraz, seorang remaja berusia 20 tahun yang saat itu berada di kereta gantung, mengatakan pada media Geo News melalui telepon, bahwa dia dan penumpang lainnya telah terjebak selama lebih dari enam jam.

Dia menceritakan bahwa seorang penumpang berusia 16 tahun, yang menderita penyakit jantung, tidak sadarkan diri selama tiga jam terakhir. Gulfraz menceritakan bahwa remaja itu pergi ke rumah sakit melalui kereta gantung.

"Kami bahkan tidak punya air minum di kereta gantung," keluhnya.

Gul Faraz mengatakan kabel pertama putus pada pukul 7 pagi, sementara kabel lainnya putus segera setelahnya.

Delapan orang itu selain Gul Faraz adalah Abrar, Irfan, Usama, Rizwan Ullah, Ataullah, Niaz Muhammad, dan  Sher Nawaz.

Seketika kabar itu meluas. Drama pertolonganpun dimulai. Warga menggunakan pengeras suara di masjid untuk memberitahu pejabat lingkungan tentang keadaan darurat.

Ratusan orang kemudian berdatangan, mereka  berkumpul di kedua sisi jurang yang jauhnya berjam-jam dari kota yang cukup besar untuk menyaksikan drama tersebut.

Helikopter milik Angkatan Darat Pakistan dan Angkatan Udara kemudian datang. Para relawan dan orang-orang yang berani mengambil risiko di ketinggian juga ambil bagian dibantu ratusan masyarakat.

Helikopter Angkatan Darat dan personel Angkatan Udara Pakistan yang sangat berperan dalam memberikan pertolongan. Karena memang hanya dengan cara dari udara-lah siswa dan guru itu bisa ditolong.

Sejak pagi hingga siang, helikopter berhasil menyelamatkan dua orang siswa setelah 12 jam mereka bergelantungan di dalam gondola. Dengan tali yang diikatkan pada tubuh mereka, helikopter angkatan bersenjata Pakistan itu berhasil menyelamatkan mereka.

Bukan sesuatu yang mudah untuk bisa menyelamatkan mereka karena tata cara mengikat tali, siswa dan guru itu tidaklah berpengalaman. Ini lah yang membuat waktu pertolongan itu panjang.

Helikopter itu sempat kembali ke pangkalan saat beberapa siswa dan dua orang guru itu masih bergelantungan di dalam gondola di ketinggian itu.

Pertolongan dilanjutkan hingga malam hari. Lampu sorot dari tebing-tebing kurang untuk memudahkan helikopter mengevakuasi anak-anak dan dua gurunya itu.

Sebelum matahari terbenam baru dua anak itu yang diselamatkan dengan bantuan helikopter tentara tetapi operasi dengan helikopter dihentikan karena hari sudah gelap dan cuaca berangin.

Tentara kemudian memulai operasi darat, dipimpin oleh komandan umum SSG (GOC), untuk mengambil enam orang yang tersisa di kereta gantung dengan cara alternatif.

Kereta gantung lain yang berukuran lebih kecil diluncurkan dengan tali gantung di kabel yang sama untuk menjemput orang-orang untuk mengirimi makanan dan air kepada mereka. Tentara Pakistan juga membawa ahli perlintasan kabel lokal untuk meminta bantuan.

Helikopter dan personel Angkatan Darat Pakistan dan Angkatan Udara Pakistan berpartisipasi dalam operasi penyelamatan bersama dengan pasukan SSG. 

Misi penyelamatan dengan  beberapa komplikasi resiko termasuk angin kencang di daerah tersebut serta risiko terkena baling-baling helikopter semakin mengganggu kestabilan gondola.

Tim penyelamat juga menggunakan kabel untuk menjaga gondola agar tidak terjun ke lembah. Meski evakuasi itu terpaksa dilakukan satu persatu, akhirnya delapan orang yang terjebak gondola itu berhasil diselamatkan.

"Begitu semua orang telah diselamatkan, keluarga mulai menangis dengan gembira dan saling berpelukan," kata pejabat darurat Waqar Ahmad kepada kantor berita AFP.

"Orang-orang yang menyaksikan proses pertolongan itu terus berdoa agar talinya tidak putus. Mereka terus berdoa hingga orang terakhir diselamatkan," tambahnya.

Al Jazeera menyebutkan ini adalah operasi  besar-besaran" dan ada "rasa lega di seluruh negeri".

"Ini tidak hanya melibatkan militer tetapi juga keahlian lokal, termasuk relawan pemberani dari daerah tersebut," lapor reporter Al Jazeera.

Dalam sebuah pernyataan, militer mengatakan operasi penyelamatan ini memang berlangsung rumit dan melibatkan pasukan komando, pilot dari angkatan darat dan udara serta dukungan pemerintah setempat.

Sebuah video penyelamatan pertama menunjukkan seorang remaja dengan baju zirah tergantung di bagian bawah tali ayun di bawah helikopter saat kerumunan bersorak lega.

Sebelumnya pada hari itu, saat operasi penyelamatan berlangsung, kepala sekolah Ali Asghar Khan mengatakan, anak-anak itu adalah remaja laki-laki dan siswa sekolah menengah negeri Battangi Pashto.

"Sekolah tersebut terletak di daerah pegunungan dan tidak ada penyeberangan yang aman, sehingga menggunakan kursi gantung adalah hal yang lumrah," kata Khan.

"Para orang tua berkumpul di lokasi kursi gantung. Apa yang bisa mereka lakukan? Mereka sedang menunggu petugas penyelamat untuk mengeluarkan anak-anak mereka. Kami semua khawatir," kata dia.

Abid Ur Rehman, seorang guru dari sekolah lain di daerah tersebut mengatakan, sekitar 500 orang berkumpul untuk menyaksikan misi penyelamatan.

“Orang tua dan perempuan menangis atas keselamatan anak-anak mereka," katanya kepada AFP.

Presiden Arif Alvi meminta pihak berwenang untuk segera melakukan survei komprehensif dari semua lift kereta gantung di negara ini.

Setelah hampir 15 jam, akhirnya upaya pasukan komando Angkatan Darat Pakistan berhasil menyelamatkan semua, delapan orang yang terjebak di dalam kereta gantung setelah salah satu talinya putus di Allai Tehsil di distrik Battagram Khyber Pakhtunkhwa itu. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Widodo Irianto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Majalengka just now

Welcome to TIMES Majalengka

TIMES Majalengka is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.