TIMES MAJALENGKA, MAJALENGKA – Pemerintah Kabupaten Majalengka (Pemkab Majalengka), Jawa Barat, mencatat pencapaian signifikan dalam program penanggulangan pengangguran dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Selama 100 hari kerja kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Majalengka, Eman Suherman-Dena M Ramdhan, Pemkab berhasil menyalurkan sebanyak 2.500 calon tenaga kerja (Naker) ke sejumlah pabrik industri yang beroperasi di wilayah Kota Angin.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen pasangan H Eman-Dena (HADE) untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi warga Majalengka. Penyaluran tenaga kerja ini tersebar di berbagai sektor industri.
"Kami fokus pada upaya konkret untuk mengurangi angka pengangguran. Penyaluran 2.500 tenaga kerja ini adalah bagian dari program 100 hari kerja yang mengedepankan kolaborasi antara pemerintah daerah dan pelaku industri,” ujar Eman Suherman, Selasa (3/6/2025).
Bupati Eman juga menegaskan bahwa seluruh proses penyaluran tenaga kerja harus bebas dari pungutan liar. Ia meminta dengan tegas agar masyarakat tidak perlu membayar apa pun untuk bisa diterima bekerja di perusahaan-perusahaan yang telah bekerja sama dengan Pemkab.
"Saya minta kepada seluruh pihak, baik perusahaan maupun pihak perantara, jangan ada lagi praktik 'masuk kerja harus pakai uang'. Semua harus transparan, adil, dan murni berdasarkan kompetensi. Jika ada yang terbukti melakukan pungli, akan kami tindak tegas," ucap Eman.
Program tersebut turut melibatkan Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DKKUKM) Majalengka yang berperan aktif dalam pendataan, pelatihan, hingga proses rekrutmen yang transparan dan sesuai kebutuhan industri.
Ia menambahkan bahwa capaian tersebut merupakan bentuk nyata dari visi misi mereka untuk membangun Majalengka Langkung SAE (Majalengka lebih baik) sebagai pusat industri baru di Jawa Barat yang ramah tenaga kerja lokal.
"Majalengka memiliki potensi besar. Dengan keterpaduan antara pendidikan vokasi dan kemitraan industri, kami ingin menciptakan ekosistem kerja yang berkelanjutan dan kompetitif," katanya.
Ke depan, Pemkab Majalengka menargetkan peningkatan jumlah tenaga kerja terserap hingga dua kali lipat melalui kerja sama lanjutan dengan investor dan pelaku industri. Program pelatihan berbasis kebutuhan pasar kerja juga akan terus ditingkatkan untuk memastikan kesiapan sumber daya manusia lokal.
Dengan pencapaian ini, Majalengka mulai menunjukkan perannya sebagai daerah industri yang berkembang pesat di Jawa Barat. Penyaluran ribuan tenaga kerja dalam waktu relatif singkat menjadi indikator positif akan keberhasilan strategi pembangunan ekonomi daerah.
"Selain membuka lapangan kerja, program ini turut memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Majalengka, mulai dari peningkatan daya beli hingga penguatan sektor pendukung seperti transportasi dan kuliner," ujarnya. (*)
Pewarta | : Jaja Sumarja |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |