TIMES MAJALENGKA, MAJALENGKA – Di balik sunyinya siang hari di Desa Leuweunggede, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, ada tragedi yang membuat waktu seolah berhenti, pada Rabu (11/6/2025). Sekitar pukul 13.00 WIB, dua bocah Majalengka, Sri Fatimah, 7 tahun dan Dimas Saputra, 5 tahun, tak pernah kembali dari permainan mereka siang itu.
Mereka ditemukan dalam keadaan diam di dasar kolam bekas galian sawah yang dalam dan sunyi. Tempat yang dulu cuma tanah, sekarang jadi kubangan dan kini, jadi saksi bisu tragedi.
Pakaian mereka ditemukan lebih dulu. Tertata di pinggir kolam, seperti ditinggal sebentar, tapi mereka tak pernah kembali. Bibi mereka, Heri Andini, yang pertama kali curiga.
Ia melihat baju itu, lalu panggil Andriyana dan dari situlah semuanya berubah. Tubuh Sri Fatimah mengapung tanpa suara, tak jauh dari situ, Dimas ditemukan, tenggelam, sunyi tak bernyawa.
TNI-Polri, petugas desa, hingga tenaga medis dari Puskesmas Loji langsung datang. Evakuasi dilakukan cepat. Tapi, semuanya sudah terlambat.
Dokter Christine memastikan, tidak ada kekerasan, tidak ada luka. Murni tenggelam di kolam yang tampak tenang, tapi menyimpan bahaya mematikan.
Kata keluarga, mereka cuma bermain, cuma ingin mandi, seperti biasa. Tapi dasar kolam terlalu dalam dan mereka belum bisa berenang. Saat ini pihak keluarga ikhlas, tidak ada tuntutan, tidak ingin autopsi. Hanya ingin kedua malaikat kecil itu segera dimakamkan.
Dandim 0617/Majalengka, Letkol Inf Fahmi Guruh Rahayu, ikut menyampaikan duka. Ia pun mengingatkan semua. Bahwa bahaya bisa muncul dari tempat yang tak disangka. Dari kolam, dari galian, dari yang terlihat biasa, tapi mematikan.
"Kaki mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua, untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, terutama di wilayah yang memiliki potensi bahaya seperti kolam bekas galian yang dalam dan tidak berpagar," ujarnya. (*)
Pewarta | : Jaja Sumarja |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |