https://majalengka.times.co.id/
Berita

Kunjungi Ponpes Al Mizan Majalengka, Gubernur Dedi Mulyadi: Kiai Harus Jadi Penjaga Bumi

Sabtu, 31 Mei 2025 - 19:53
Kunjungi Ponpes Al Mizan Majalengka, Gubernur Dedi Mulyadi: Kiai Harus Jadi Penjaga Bumi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kunjungi Ponpes Al Mizan Majalengka. (FOTO: Al Mizan Majalengka for TIMES Indonesia)

TIMES MAJALENGKA, MAJALENGKA – Ribuan warga tumpah ruah memadati kompleks Pondok Pesantren Ekologi Al-Mizan Wanajaya (Ponpes Al Mizan), Kabupaten Majalengka, pada Sabtu (31/5/2025). 

Kehadiran Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM), menjadi magnet utama dalam Puncak Harlah ke-75 Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) yang diselenggarakan oleh PC Fatayat NU Majalengka.

Dalam sambutannya, KDM menegaskan bahwa pesantren memiliki peran strategis dalam menyikapi krisis lingkungan. Menurutnya, pesantren harus hadir sebagai pusat gerakan moral dan pelestarian alam.

"Pesantren bukan hanya tempat belajar agama, tapi benteng moral yang harus ikut menyelamatkan lingkungan. Kiai itu bukan hanya guru ngaji, tapi juga penjaga bumi,” ujar KDM di hadapan ribuan masyarakat dan kader Fatayat NU.

KDM juga menyampaikan apresiasi kepada KH. Maman Imanulhaq, pimpinan Ponpes Al-Mizan, yang dinilainya konsisten mengusung konsep "Pesantren Hijau".

"Kang Maman ini sahabat saya, dan beliau sangat berpihak pada kelestarian alam. Pesantren seperti ini harus diperbanyak. Islam tidak cukup hanya terdengar dari mimbar, tapi harus terasa sampai akar rumput, termasuk dalam isu lingkungan,” katanya.

Dalam momentum tersebut, KDM juga menanam pohon matoa sebagai simbol ajakan gerakan menanam pohon demi masa depan bumi yang lestari.

Lebih lanjut, sapaan 'Bapak Aing' ini juga menegaskan bahwa ajaran Islam sarat dengan nilai-nilai ekologis, mulai dari hemat air hingga pentingnya menanam pohon. Menurutnya, penyadaran ekologis bisa dimulai dari lembaga pesantren.

"Kalau ajaran Rasulullah benar-benar diamalkan, bumi kita tidak akan rusak seperti sekarang. Yang kurang bukan ajarannya, tapi kesadarannya. Dan itu bisa dibangkitkan dari pesantren," ucapnya.

Senada dengan itu, KH. Maman Imanulhaq menegaskan bahwa kesadaran ekologis adalah bagian dari ibadah.

"Kami ajarkan pada santri bahwa membuang sampah sembarangan itu dosa. Menebang pohon sembarangan itu kezaliman. Mencintai bumi adalah bentuk cinta kepada Tuhan," katanya.

Ketua PC Fatayat NU Majalengka, Nyai Hj. Upik Rofiqoh, menyatakan bahwa peringatan harlah ini bukan hanya seremoni, tetapi momentum memperkuat peran perempuan dalam menjawab tantangan zaman.

“Fatayat NU harus menjadi pelopor dalam isu lingkungan, literasi digital, dan pemberdayaan ekonomi. Majalengka harus jadi titik tolak gerakan perempuan Nahdliyin yang membumi dan membangun," ucapnya.

Bupati Majalengka, H. Eman Suherman, memberikan apresiasi atas kolaborasi Fatayat NU, pesantren, dan masyarakat dalam menyelenggarakan acara ini.

“Ketika pesantren, perempuan, dan masyarakat bersatu menjaga lingkungan dan budaya, maka Majalengka akan tumbuh secara ekonomi, spiritual, dan sosial,” ujarnya. (*)

Pewarta : Jaja Sumarja
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Majalengka just now

Welcome to TIMES Majalengka

TIMES Majalengka is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.