https://majalengka.times.co.id/
Berita

World Hemophilia Day 2025, RSUD Pandega Pangandaran Ajak Masyarakat Peduli Hemofilia

Kamis, 17 April 2025 - 23:06
World Hemophilia Day 2025, RSUD Pandega Pangandaran Ajak Masyarakat Peduli Hemofilia Ilustrasi: world hemophilia day (FOTO: Istimewa)

TIMES MAJALENGKA, PANGANDARAN – Dalam memperingati Hari Hemofilia Sedunia, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Umum Daerah Pandega (RSUD Pandega) Kabupaten Pangandaran, Dyah Rahmawanti mengajak masyarakat lebih mengenal dan peduli terhadap gangguan perdarahan seperti hemofilia dan Von Willebrand Disease (VWD).

Dyah mengatakan, hemofilia adalah kelainan langka yang membuat darah seseorang sulit membeku. Jika orang tanpa hemofilia mengalami luka kecil yang cepat berhenti mengalir, penderita hemofilia justru bisa mengalami perdarahan lebih lama bahkan dari luka sepele sekalipun.

Selama ini, hemofilia sering dianggap hanya berdampak pada laki-laki, sementara perempuan hanya menjadi pembawa gen. 

Padahal, banyak perempuan juga yang menunjukkan gejala perdarahan, namun kerap tidak disadari atau terdiagnosis. Hal ini membuat mereka harus menjalani hidup bertahun-tahun tanpa tahu penyebab kondisi yang mereka alami.

"Bagi sebagian orang, gejala ini muncul sejak kecil dan bisa sangat membahayakan jika tidak ditangani dengan benar. Sayang, masih banyak orang yang belum memahami kondisi ini, termasuk fakta bahwa perempuan juga bisa mengalami gejala hemofilia," kata Dyah.

Tahun ini, Hari Hemofilia Sedunia mengusung tema 'Access for All: Women and Girls Bleed Too' yang menyoroti pentingnya akses pemeriksaan dan pengobatan yang adil bagi semua pasien, termasuk perempuan dan anak perempuan yang selama ini kurang terdeteksi.

"Hemofilia biasanya diturunkan dari orangtua dan muncul karena tubuh kekurangan protein pembeku darah. Kondisi ini menyebabkan seseorang mudah mengalami memar atau perdarahan, baik setelah cedera maupun secara spontan tanpa sebab yang jelas," paparnya.

Layanan kesehatan seperti pemeriksaan faktor pembekuan dan obat-obatan harus ada pemerataan. Sehingga semua orang bisa melakukan diagnosis dan pengobatan dengan tepat sesuai medis.

"Pemerataan layanan dan edukasi kesehatan sangat penting, namun kesadaran masyarakat untuk mendatangi dokter atau pusat layanan kesehatan jauh lebih penting. Ayo periksakan diri anda jika ada keluhan mengenai kesehatan, agar mendapatkan penanganan yang tepat oleh medis," pungkasnya. (*)

Pewarta : Acep Rifki Padilah
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Majalengka just now

Welcome to TIMES Majalengka

TIMES Majalengka is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.