TIMES MAJALENGKA, BONDOWOSO – Salah satu situs Ijen Geopark Bondowoso yang kini masuk UNESCO Global Geopark (UGG) adalah situs biologi hutan pelangi atau pohon pelangi.

Namun pohon pelangi yang berada di Kecamatan Sumber Wringin tersebut jadi sasaran aksi vandalisme.

Tampak tulisan pada pohon-pohon yang memiliki batang berwarna-warni itu. Coretan tersebut seperti bekas benda keras.

Sementara coretan paling banyak adalah nama seseorang bersama pasangannya. 

Salah seorang pengunjung, Wahyudi menyayangkan adanya aksi tidak terpuji oleh pengunjung lain di hutan pelangi. 

Apalagi kata dia, hutan pelangi baru saja menjadi salah situs yang masuk dalam warisan dunia UNESCO Global Geopark. 

"Belum lagi jenis pohon ini masuk dalam kategori rawan punah. Maka harus dilestarikan dan dijaga dengan baik," kata dia. 

Menurutnya, sebenarnya jika datang ke suatu destinasi wisata cukup ambil foto dan menikmati keindahannya. "Gak usah melakukan aksi-aksi seperti itu,” imbuh dia.

Di hutan pelangi Kabupaten Bondowoso sudah mulai banyak pengunjung, termasuk dari wisatawan luar daerah. 

Kunjungan meningkat setelah situs biologi ini masuk Ijen Geopark. Belum lagi tumbuhan jenis ini masih jarang ditemui di tempat lain. 

Di satu sisi, hutan pelangi di Bondowoso belum termasuk dalam destinasi wisata resmi. Sehingga pengunjung gratis masuk kawasan tersebut.

Wahyu berharap pengunjung serta pihak terkait lainnya, benar-benar melestarikan kekayaan alam yang ada di Bondowoso. Termasuk hutan pelangi pada situs Ijen Geopark ini. “Kan jadi gak enak dipandang," kata dia. (*)