TIMES MAJALENGKA, MAJALENGKA – Cikal bakal seni pertunjukan Kuda Renggong di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, pada tahun 1950-an, dengan kemunculan seekor kuda yang terkenal bernama 'Si Kalong' dari daerah Kecamatan Leuwimunding.

Dikutip dari laman Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Majalengka, kesenian ini adalah perpaduan antara keterampilan mengendalikan kuda dan seni bela diri pencak silat. 

Dalam aksi pertunjukannya, Kuda Renggong diiringi alunan alat musik tradisional dan modern seperti kendang, gong, kempul, terompet, gitar elektrik dan keyboard.

Pada setiap pagelaran, posisi para pemain alat musik berjalan di belakang kuda renggong. Penggemar kesenian ini juga turut serta dalam aksi dengan berarak mengelilingi desa di depan kuda renggong.

Kuda Renggong tidak hanya menjadi bagian dari seni pertunjukan, tetapi juga telah menjadi daya tarik utama dalam berbagai acara hajatan seperti pernikahan, khitanan dan festival.

Kemampuan menggabungkan unsur tradisional dan modern menjadikan Kuda Renggong diminati oleh berbagai kalangan masyarakat.

Seni Kuda Renggong bukan hanya sekadar hiburan lokal. Keberadaan seni pertunjukan ini turut memperkaya seni tradisional dan menjadi salah satu daya tarik pariwisata.

Keberadaannya saat ini dihadapkan pada tantangan zaman, dengan semakin berkurangnya masyarakat yang menggelar hajatan dengan hiburan kuda renggong. Jika pun masih ada, hanya sebatas di daerah tertentu.

Namun, para penggiat seni Kuda Renggong mengatasi hal tersebut dengan menyesuaikan diri dengan memanfaatkannya sebagai jasa layanan penyewaan di lokasi-lokasi wisata atau kawasan strategis di jantung kota.

Di tengah tantangan yang dihadapinya itu, para penggiat tetap berupaya menjaga pelestarian dan daya tarik Kuda Renggong sebagai bagian tak terpisahkan dari khasanah budaya dan pariwisata Kabupaten Majalengka. (*)