TIMES MAJALENGKA, MAJALENGKA – Upaya meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) kembali dilakukan secara masif di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Bapenda Majalengka dan P3DW Majalengka berkolaborasi dengan Satlantas Polres Majalengka serta Detasemen Polisi Militer (Denpom) dalam operasi gabungan yang berlangsung dua hari, Rabu dan Jumat (12-14 November 2025).

Seperti diketahui, bahwa operasi pajak kendaraan bermotor tersebut digelar menggunakan anggaran Cost Sharing sebagai bentuk komitmen bersama dalam optimalisasi pendapatan daerah.

Suasana lalu lintas di Parapatan Penjalin pada Rabu (12/11/2025) sempat dibuat tegang ketika petugas menghentikan setiap kendaraan yang melintas untuk menjalani pemeriksaan PKB.

Dalam operasi tersebut, 251 kendaraan roda dua (R2) dan 97 kendaraan roda empat (R4) diberhentikan untuk pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan hari pertama, 25 pengendara R2 dan 10 pengendara R4 membuat surat pernyataan kesanggupan membayar pajak.

Sedangkan, 81 kendaraan R2 dan 13 kendaraan R4 langsung menyelesaikan pembayaran pajaknya di lokasi. Operasi berlanjut pada Jumat (14/11/2025), bergeser ke Jalan KH Abdul Halim / halaman Gedung KNPI Majalengka.

Aktivitas serupa kembali dilakukan dengan jumlah kendaraan yang diberhentikan 477 R2 dan 158 R4. Hasil pemeriksaan hari kedua mencatat 35 wajib pajak R2 dan 3 wajib pajak R4 membuat surat pernyataan akan membayar pajak. Sedangkan, 21 kendaraan R2 dan 3 kendaraan R4 langsung melunasi pajak di tempat.

"Secara total, selama dua hari operasi, petugas menghentikan 977 kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat.," ujar Kepala P3DW Majalengka Ricky Budiman Faried didampingi Katim Pendataan dan Penetapan, Dian Martiana, Sabtu (15/11/2025)

Dari jumlah tersebut, menurut dia, 118 kendaraan memilih membayar pajak langsung di lokasi, dengan total pendapatan daerah mencapai Rp67.357.100.

"Operasi pajak kendaraan ini bukan sekadar penegakan regulasi, tetapi juga edukasi langsung kepada masyarakat mengenai pentingnya taat administrasi dan kontribusi pajak bagi pembangunan daerah," katanya.

Kepala Bapeda Majalengka, Rachmat Gunandar didampingi Kabid Pengendalian dan Evaluasi, Awaludin menjelaskan, kolaborasi lintas instansi ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mengamankan potensi pendapatan sekaligus menekan angka tunggakan pajak.

"Dengan operasi yang berjalan tertib, aman, dan terukur, Majalengka kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan budaya tertib administrasi di sektor kendaraan bermotor," jelasnya.

Seperti diketahui selama operasi pajak kendaraan bermotor di Majalengka, atmosfer dramatis tercipta ketika pengendara diminta berhenti satu per satu sebagian tampak gugup, sebagian lainnya lega setelah mengetahui dapat menyelesaikan kewajiban pajaknya di tempat. (*)