TIMES MAJALENGKA, JAMBI – Lemang adalah salah satu hidangan tradisional yang selalu menjadi favorit saat perayaan Idul Fitri, khususnya di Provinsi Jambi. Makanan khas ini dikenal karena cita rasanya yang unik serta cara memasaknya yang khas. Meski bukan berasal dari Jambi, lemang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi kuliner masyarakat setempat, bahkan telah menjadi sajian wajib saat perayaan hari raya.
Asal-usul lemang sendiri berasal dari Provinsi Sumatera Barat, namun sejak lama makanan ini telah dikenal luas di Jambi. Lemang terbuat dari beras ketan yang dimasak dengan cara dibakar di dalam bambu, memberikan rasa yang lembut dan gurih. Proses pembuatan lemang, meski terlihat mudah, membutuhkan ketelatenan dan kehati-hatian agar rasanya sempurna.
Proses Pembuatan Lemang yang Unik
Proses pembuatan lemang memang cukup rumit, meskipun bahan-bahannya sederhana. Bambu yang digunakan untuk memasak lemang harus dipilih dengan hati-hati, yakni bambu yang tidak terlalu tebal agar masakan dapat matang merata dan tidak memakan waktu yang lama. Berikut adalah tahapan umum dalam pembuatan lemang:
Bahan-Bahan yang Diperlukan:
Beras ketan
Santan kelapa (bisa dari kelapa segar atau kemasan)
Garam secukupnya
Bambu besar, bersih, dan tidak berlubang (berdiameter sekitar 10-15 cm)
Tali atau anyaman daun kelapa untuk menutup ujung bambu
Air bersih untuk mencuci bambu
Langkah-Langkah Pembuatan:
Persiapan Bambu: Pilih bambu yang bersih dan pastikan tidak berlubang. Cuci bambu dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran atau debu yang bisa masuk ke dalam lemang saat proses memasak.
Persiapan Beras Ketan: Cuci bersih beras ketan hingga air bilasannya bening. Kemudian rendam beras ketan dalam air bersih selama minimal 4 jam atau semalam.
Pencampuran Santan dan Garam: Campurkan santan dengan sedikit garam dalam wadah terpisah. Garam akan memberikan rasa gurih pada lemang.
Pengisian Bambu: Ambil bambu yang sudah dibersihkan, kemudian masukkan beras ketan ke dalam bambu. Jangan mengisinya penuh; biarkan ruang sekitar 2/3 hingga 3/4 tinggi bambu untuk memberi ruang bagi proses pematangan.
Pengikatan dan Penutupan: Setelah beras ketan dimasukkan, tutup salah satu ujung bambu dengan tali atau anyaman daun kelapa agar beras ketan dan santan tidak tumpah saat proses pemasakan. Kemudian, tuangkan campuran santan ke dalam bambu yang telah diisi beras ketan, pastikan santan merata.
Memasak Lemang: Tempatkan bambu yang telah diisi beras ketan dan santan di atas api arang yang sudah cukup panas. Posisikan bambu sedikit miring atau tegak agar panas bisa merata di seluruh bagian bambu.
Pemantauan dan Kematangan: Biarkan lemang memasak selama beberapa jam. Proses ini membutuhkan perhatian agar bambu tidak terbakar langsung oleh api, sehingga lemang matang dengan merata. Anda bisa memeriksa kematangan lemang dengan cara merasakan kepadatannya atau mendengarkan suara gelembung saat bambu dibuka dengan hati-hati.
Penyajian: Setelah lemang matang, keluarkan dari bambu dengan hati-hati dan potong-potong sesuai selera. Lemang sering disajikan bersama hidangan lezat lainnya, seperti rendang atau gulai, sebagai pelengkap makan saat acara spesial.
Meski proses pembuatan lemang memerlukan ketelatenan, hasilnya sangat memuaskan dan memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Cita rasa lembut dan gurih dari lemang yang dimasak dengan bambu ini memberikan kenikmatan tersendiri, menjadikannya hidangan yang selalu dinanti pada momen-momen istimewa. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Lemang, Hidangan Tradisional Penuh Cita Rasa yang Dinanti saat Berlebaran
Pewarta | : Hendarmono Al Sidarto |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |