https://majalengka.times.co.id/
Berita

Donald Trump Mencekik China dengan Tarif 125 Persen

Kamis, 10 April 2025 - 10:25
Donald Trump Mencekik China dengan Tarif 125 Persen Presiden AS Donald Trump tersenyum saat menandatangani perintah eksekutif disaksikan Menteri Dalam Negeri Doug Burgum dan Menteri Energi Chris Wright di Ruang Timur Gedung Putih, di Washington, 8 April 2025. (FOTO: Times of Israel/AP)

TIMES MAJALENGKA, JAKARTA – Presiden AS, Donald Trump membuat kaget dunia karena tiba-tiba saja ia menghentikan soal tarif yang mengguncang pasar untuk 90 hari ke depan, namun ia tidak memberlakukannya kepada China karena ia justru memberlakukan tarif sampai 125 persen.

Donald Trump mengatakan dia telah mengizinkan penghentian sementara tarif perdagangan selama 90 hari untuk sebagian besar negara tetapi tidak mengikutsertakan China dalam pengaturan barunya itu.

Dalam sebuah postingan di Truth Social, Trump mengatakan bahwa ia akan mengenakan tarif revisi sebesar 125% pada impor dari China "yang berlaku segera" karena "kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan China terhadap Pasar Dunia."

Dalam unggahan di media sosialnya, Trump awalnya mengisyaratkan bahwa jeda 90 hari itu akan berlaku bagi lebih dari 75 negara yang telah berupaya untuk merundingkan kesepakatan perdagangan baru dengan Washington sejak paket pungutan 'Hari Pembebasan' itu diumumkan.

Namun Gedung Putih kemudian mengklarifikasi bahwa penangguhan 90 hari tersebut hanya akan berlaku bagi sebagian besar, dan tidak semua negara, karena "tarif universal sebesar 10%" akan tetap diberlakukan sementara negosiasi perdagangan berlangsung.

Pejabat senior AS bersikeras bahwa penarikan mendadak kebijakan tersebut merupakan bagian dari strategi presiden Donald Trump.

Setelah bergejolak di pasar global selama beberapa hari, saham Wall Street kini melonjak lagi sebagai reaksi terhadap pengumuman Trump itu.

"Saya telah mengesahkan penghentian 90 hari" atas tarif yang lebih tinggi yang mulai berlaku pada hari Rabu," tulis Trump di jejaring sosial Truth Social miliknya, dengan mengatakan bahwa ia membuat keputusan tersebut setelah lebih dari 75 negara telah berupaya untuk berunding dan tidak melakukan tindakan balasan terhadap Amerika Serikat.

Hanya tarif tetap sebesar 10 oerseb untuk semua negara yang mulai berlaku pada hari Sabtu yang akan tetap berlaku.

Hal itu menandai pembalikan yang mengejutkan dari pungutan yang sering kali menghukum yang bahkan menimpa banyak sekutu terdekat AS. Namun Trump menuduh China masih "merampok" negaranya.

"Berdasarkan kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan China terhadap Pasar Dunia, dengan ini saya menaikkan Tarif yang dikenakan Amerika Serikat kepada China menjadi 125%, berlaku segera," ujar Trump.

Beberapa jam sebelumnya, Trump menaikkan bea masuk atas barang-barang China hingga 104%. China kemudian membalas dengan menaikkan bea masuk atas impor AS hingga 84%.

"Pada suatu saat, mudah-mudahan dalam waktu dekat, China akan menyadari bahwa hari-hari menipu AS, dan Negara-negara lain, tidak lagi bisa dipertahankan atau diterima," kata Trump.

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent mengatakan strategi Trump ini telah berhasil.

"Ini adalah strateginya selama ini, dan bisa dibilang dia mendorong China ke posisi yang buruk," kata Bessent kepada wartawan di Gedung Putih setelah Trump tiba-tiba menarik kembali pernyataannya.

"Pasar tidak mengerti, itu adalah level maksimum," kata Bessent. "Negara-negara bisa mempertimbangkan level tersebut saat mereka datang kepada kami untuk menurunkan tarif dan hambatan nonperdagangan mereka," tambahnya.

Ia mengatakan, Donald  Trump menciptakan daya tawar yang maksimal untuk dirinya sendiri, dan China telah menunjukkan diri mereka kepada dunia sebagai aktor yang jahat.

"Banyak dari anda di media jelas-jelas melewatkan 'Seni Bertransaksi,'" kata sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt kepada wartawan, sebagai penghormatan kepada memoar dan buku nasihat Trump tahun 1987.

"Anda jelas gagal melihat apa yang dilakukan Presiden Trump di sini. Anda mencoba mengatakan bahwa seluruh dunia akan didekatkan ke China, padahal sebenarnya, kita telah melihat efek sebaliknya seluruh dunia memanggil Amerika Serikat, bukan China, karena mereka membutuhkan pasar kita," tambahnya. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Majalengka just now

Welcome to TIMES Majalengka

TIMES Majalengka is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.