TIMES MAJALENGKA, MADIUN – Pekerjaan fisik di area Ngrowo Bening Edupark terus dalam pantauan wakil rakyat. Komisi II DPRD Kota Madiun saat ini sedang menunggu hasil pemeriksaan Inspektorat terhadap PDAM Tirta Taman Sari yang bertanggungjawab atas proyek tersebut.

"Untuk kegiatan PDAM itu, Komisi II sudah menghubungi Inspektorat. Jadi saat ini masih dalam proses audit, " ujar Lanjar Agus Susilo Ketua Komisi II DPRD Kota Madiun, Kamis (19/6/2025)

Sebelumnya Lanjar pernah menyatakan bahwa komisinya akan sidak ke Ngrowo Bening usai kunjungan kerja (kunker). Itu setelah aktivitas pembangunan di PDAM muncul dalam pandangan umum dan akhir fraksi terhadap LKPJ Wali Kota Madiun tahun 2024.

Namun rencana tersebut belum terealisasi. Sebab Komisi II baru akan membahas tindak lanjut soal proyek PDAM setelah pemeriksaan Inspektorat selesai. "Kami menunggu hasil pemeriksaan Inspektorat bagaimana baru nanti melangkah selanjutnya," tegas Lanjar.

Diberitakan sebelumnya, Fraksi Golkar DPRD Kota Madiun menanyakan sumber dana yang digunakan PDAM Tirta Taman Sari Kota Madiun (PDAM Kota Madiun) untuk aktivitas proyek fisik yang saat ini sedang berjalan.

Pihak PDAM Tirta Taman Sari membenarkan adanya aktivitas pekerjaan fisik di area Ngrowo Bening. Pekerjaan tersebut terkait dengan rencana pembangunan kawasan Ngrowo Bening Garden. Namun, saat ini tahapannya baru perencanaan.

Kepala Bagian Perencanaan PDAM Tirta Taman Sari Kota Madiun Kusbianto mengungkapkan pihak konsultan perencanaan belum menyerahkan rencana anggaran belanja (RAB) proyek sehingga belum diketahui besaran dana yang dibutuhkan.

Meskipun belum ada proses lelang pelaksana proyek fisik, Kusbiantoro tidak menampik sudah ada aktivitas pekerjaan di area Ngrowo Bening. Alasannya, pekerjaan tersebut hanya menyiapkan infrastruktur dasar dan nanti akan menjadi bagian proyek fisik setelah dilelang.

Di area edupark Ngrowo Bening sendiri terlihat ada alat berat yang sedang beroperasi. Namun tidak ada papan nama proyek di lahan aset milik PDAM Tirta Taman Sari Kota Madiun itu. Aktivitas tersebut yang belakangan memunculkan tanda tanya Fraksi Partai Golkar dari mana sumber pembiayaan proyek tersebut. (*)