TIMES MAJALENGKA, MAJALENGKA – Produk hortikultura dari Kabupaten Majalengka kembali menunjukkan tajinya di pasar internasional. Sayuran segar hasil pertanian petani lokal kini resmi menembus pasar ekspor ke Malaysia dan Singapura.
Hal ini menandai babak baru kebangkitan sektor pertanian di wilayah timur Jawa Barat ini. Kabar membanggakan ini disampaikan langsung oleh Bupati Majalengka, Eman Suherman.
Ia menyebut bahwa sejumlah petani di Kabupaten Majalengka telah berhasil mengirimkan komoditas sayuran ke dua negara Asia Tenggara tersebut.
"Salah satu yang membanggakan, petani sayuran Majalengka kini sudah mengekspor ke Malaysia dan Singapura. Ini adalah langkah besar bagi sektor pertanian kita," ungkap Eman, Senin (4/8/2025)
Keberhasilan ekspor ini tak lepas dari penetapan Majalengka sebagai daerah ekspor langsung oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
Artinya, produk pertanian dari Majalengka kini tidak perlu lagi melalui kota atau kabupaten lain untuk proses ekspor, sehingga distribusi menjadi lebih cepat dan efisien.
“Majalengka sudah mendapat izin ekspor langsung dari kementerian. Ini peluang besar untuk petani, pelaku usaha tani, dan UMKM," tambah Eman.
Pemerintah Kabupaten Majalengka juga menyatakan bahwa pencapaian ini sejalan dengan status Majalengka sebagai Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA). Dengan status ini, Majalengka dapat menerbitkan sendiri dokumen asal barang untuk keperluan ekspor.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Majalengka, Iding Solehudin, menambahkan bahwa penetapan Majalengka sebagai IPSKA didasarkan pada Permendag Nomor 1495 Tahun 2024. Majalengka pun kini menjadi IPSKA ke-13 di Jawa Barat dan ke-65 secara nasional.
“Ini akan mempercepat proses ekspor dan meningkatkan posisi Kabupaten Majalengka dalam jaringan perdagangan global,” jelas Iding.
Dengan pencapaian ini, Majalengka semakin mengukuhkan posisinya sebagai sentra pertanian unggulan Jawa Barat, sekaligus membuka peluang besar untuk peningkatan kesejahteraan petani dan penguatan ekonomi daerah berbasis komoditas ekspor. (*)
Pewarta | : Jaja Sumarja |
Editor | : Ronny Wicaksono |