TIMES MAJALENGKA, JAKARTA – Crystal Palace tampil luar biasa saat menumbangkan Aston Villa dengan skor telak 3-0 dan melaju ke final FA Cup untuk ketiga kalinya dalam sejarah klub.
Dua gol brilian dari Ismaila Sarr dan satu gol spektakuler dari Eberechi Eze memastikan kemenangan The Eagles dalam laga penuh hiburan di Wembley, Sabtu (26/4/2025).
Sejak menit pertama, para pendukung Palace sudah memenuhi Wembley dengan sorak-sorai, bermimpi melihat tim kesayangan mereka mengangkat trofi besar pertama dalam 119 tahun sejarah klub asal London Selatan ini. Dukungan mereka terbayar dengan permainan atraktif Palace yang tinggal satu langkah lagi menuju kejayaan.
Penyerang timnas Inggris, Eberechi Eze, membuka keunggulan Palace di menit ke-31 melalui sepakan kaki kanan yang terukur dari luar kotak penalti, setelah menerima umpan dari Ismaila Sarr yang tak kenal lelah sepanjang laga.
Menjelang turun minum, Palace hampir menggandakan keunggulan lewat peluang emas Tyrick Mitchell, namun sang bek gagal memanfaatkan kesempatan tersebut.
Di awal babak kedua, Palace kembali mendapat peluang emas melalui penalti setelah Eze dijatuhkan di kotak terlarang. Sayangnya, Jean-Phillipe Mateta gagal mengonversi penalti itu setelah tendangannya melebar dari gawang.
Palace sempat khawatir akan membayar mahal kegagalan-kegagalan tersebut. Namun Villa, yang tampil lesu, tak mampu mengimbangi energi dan tekanan yang terus dilancarkan Palace. Tepat sebelum satu jam laga berjalan, Ismaila Sarr menggandakan keunggulan lewat tembakan rendah jarak jauh yang menaklukkan kiper Emiliano Martinez.
Perayaan suporter Palace makin menggema saat Sarr kembali mencetak gol di masa tambahan waktu. Melalui serangan cepat, ia melepaskan penyelesaian sempurna untuk mengunci kemenangan 3-0.
Palace, yang sebelumnya kalah di final tahun 1990 dan 2016 — keduanya dari Manchester United — kini berharap bisa "beruntung di percobaan ketiga" saat menghadapi pemenang laga antara Manchester City dan Nottingham Forest di final yang akan digelar pada 17 Mei mendatang di Wembley.
Sementara itu, Aston Villa harus menelan kekecewaan mendalam. Kurang dari dua pekan lalu, mereka tersingkir dari Liga Champions dengan gagah setelah menang 3-2 atas Paris Saint-Germain di Villa Park namun kalah agregat 5-4. Kali ini, mereka meninggalkan Wembley dengan wajah muram.
Kekalahan dari Palace terasa lebih menyakitkan karena Villa sempat berharap bisa meraih trofi FA Cup pertama mereka sejak 1957, sekaligus mengakhiri puasa gelar sejak 1996. Namun harapan itu pupus setelah mereka dipermalukan oleh Palace yang tampil lebih lapar dan semangat — tim yang juga sebelumnya menyingkirkan Villa dari ajang Piala Liga musim ini dan mengoleksi empat poin dari dua pertemuan di Premier League.
Hari Spesial untuk Palace
Palace kini berkembang pesat di bawah asuhan pelatih Austria, Oliver Glasner, yang baru 14 bulan menangani tim. Meski sempat terseok-seok di awal musim, Glasner mampu membawa timnya bersinar, terutama dengan kehadiran pemain-pemain seperti Eze, Sarr, dan Mateta. Kini, mereka benar-benar percaya bahwa trofi besar akhirnya bisa diraih.
"Hari yang spesial. Kami ingin melangkah hingga akhir dan kami yakin bisa melakukannya," kata Eze, yang dinobatkan sebagai pemain terbaik pertandingan sebelum Sarr mencetak gol keduanya. "Kami telah menunjukkan performa seperti ini berkali-kali. Kami tidak takut menghadapi siapa pun."
Sebaliknya, Villa — yang saat ini menempati peringkat ketujuh di klasemen liga, dibandingkan Palace yang ada di posisi 12 — tampil tumpul tanpa kehadiran Marcus Rashford yang masih cedera. Musim yang sebelumnya penuh harapan kini terancam berakhir tanpa gelar.
"Rasanya menyakitkan, tapi kadang sepak bola seperti itu — datang dan memukulmu di wajah. Hari ini adalah salah satu dari hari-hari itu," kata kapten Villa, John McGinn.
Villa sebenarnya sempat tampil menggigit di awal babak kedua. McGinn melepaskan tembakan langsung yang ditepis gemilang oleh kiper Palace, Dean Henderson. Tak lama kemudian, Henderson kembali melakukan penyelamatan luar biasa saat menahan tembakan rendah Lucas Digne.
Namun peluang-peluang tersebut tak cukup untuk membendung Palace, yang bertahan dengan kokoh dan menyelesaikan laga dengan kemenangan nyaman.
"Semua pujian untuk para pemain," kata Glasner, pelatih Austria pertama yang membawa tim ke final FA Cup. "Mereka harus bekerja sangat keras dan menghadapi beberapa momen sulit. Hari ini adalah penampilan yang luar biasa." (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Crystal Palace Hajar Aston Villa 3-0, Lolos ke Final FA Cup
Pewarta | : Antara |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |