TIMES MAJALENGKA, JAKARTA – Australia dilanda panik. Sebuah kapsul radioaktif seukuran sebutir beras, jatuh dari tempatnya dan hilang dalam perjalanan dari lokasi tambang Rio Tinto di barat laut kota terpencil Newman ke ibu kota Australia Barat, Perth yang memakan waktu empat hari.
Kapsul itu diperkirakan jatuh di pedalaman saat truk melewati pedalaman. Kapsul itu berukuran 8mm kali 6mm. Diyakini bahwa baut yang menahan kotak berlapis timah yang berisi kapsul radioaktif itu terlepas di suatu tempat dalam perjalanan.
Para ahli berspekulasi, bahwa kapsul itu jatuh melalui lubang yang ditinggalkan oleh baut yang hilang tersebut
Pihak berwenang menyatakan, bahwa itu adalah kapsul radioaktif 'mati' dan diduga hilang di pedalaman Australia, bahkan mungkin tidak akan pernah ditemukan.
Kapsul kecil, yang panjangnya sebutir beras itu hilang dalam perjalanan truk besar sejauh 870 mil dari depot pertambangan jauh di pedalaman yang gersang.
Kini rute panjang itu sedang diselidiki untuk menemukan kapsul yang mematikan itu. Kapsul itu bisa jatuh di mana saja pada rute yang panjang
Radioaktivitas pembunuh berasal dari sumber keramik 9-gigabecquerel cesium-137, yang biasa digunakan untuk mengkalibrasi alat pengukur radiasi.
Pihak berwenang telah menentukan rute pasti yang diambil oleh truk menggunakan data GPS dimana jaraknya setara dari London ke Budapest. Layanan darurat telah sibuk untuk menemukan peralatan pencarian yang memadai, bahkan memohon bantuan Persemakmuran.
Tim dengan perangkat pendeteksi radiasi genggam dan detektor logam menjelajahi 22 mil per hari dalam upaya putus asa untuk menemukan perangkat yang mematikan itu.
Manajer Layanan Radiasi Australia Barat, Lauren Steen mengatakan, situasinya telah membuat kepalanya sedikit pusing. "Jika Anda berdiri satu meter jauhnya, anda akan menerima kira-kira setara dengan 17 rontgen dada," katanya.
Minggu kemarin, Departemen Pemadam Kebakaran dan Layanan Darurat Australia Barat mengungkapkan bahwa mereka akan meluncurkan sensor berteknologi tinggi yang lebih baru untuk membantu menemukan perangkat kecil tersebut.
Senjata Nuklir
Bahan radioaktif yang mematikan itu terbentuk sebagai produk sampingan dalam reaktor nuklir, atau senjata nuklir.
Paparan dalam jumlah kecil sekalipun bisa menyebabkan luka bakar, penyakit radiasi akut, bahkan sampai kematian. Itu juga bisa meningkatkan risiko kanker jika tertelan atau terhirup.
Truk itu meninggalkan tambang pada 12 Januari lalu dan tiba di Perth pada 16 Januari, dan kapsul itu diketahui tidak berada di tempatnya sembilan hari kemudian.
Upaya pencarian besar-besaran telah diluncurkan dengan tim yang dilengkapi dengan alat pendeteksi radiasi dan detektor logam.
Kepala layanan darurat WA, Inspektur David Gill mengatakan, kru sedang melakukan pencarian "terpadu, terkoordinasi" untuk perangkat mematikan itu.
Supt Gill mengatakan, ada tantangan di sini karena jaraknya yang 1.400 kilometer antara lokasi tambang dan Perth. "Ada potensi bahwa kita mungkin tidak menemukan ini. Itu mungkin," kata dia.
Bahan radioaktif kapsul memiliki waktu paruh 30 tahun, dan paparannya bisa menyebabkan luka bakar yang parah. Paparan yang lebih lama juga bisa menyebabkan penyakit radiasi, dan peningkatan risiko kanker dalam jangka panjang .
Kepala petugas kesehatan Australia Barat, Andrew Robertson mengatakan, tambang dan gudang telah digeledah dan dibersihkan. Dia juga mengatakan kapsul itu dikemas sesuai dengan transportasi keselamatan radiasi, membuat hilangnya sangat tidak biasa.
Robertson menegaskan, tidak biasa alat pengukur terlepas seperti itu. Pihak berwenang khawatir bahwa kapsul kecil itu mungkin tersangkut di ban kendaraan lain - membuat pencarian menjadi jauh lebih rumit.
Peralatan khusus telah diperoleh dari pemerintah federal Australia untuk mencari di area yang luas.
Robertson mengawatirkan, seseorang akan mengambil kemudian menyimpan kapsul radiaktif seukuran sebutir beras yang jatuh dari truk dalam perjalanan dari lokasi tambang Rio Tinto di barat laut kota terpencil Newman ke ibu kota Australia Barat, Perth itu. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Australia Panik, Kapsul Radioaktif Seukuran Butiran Beras Jatuh di Jalan
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ronny Wicaksono |