TIMES MAJALENGKA, MAJALENGKA – Pemerintah Kabupaten Majalengka (Pemkab Majalengka), Jawa Barat, menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas ekonomi melalui pengendalian inflasi daerah.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Majalengka, H. Eman Suherman, usai menghadiri High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang digelar pada Rabu (5/11/2025).
Dalam kesempatan itu, Bupati Eman Suherman menyampaikan bahwa kondisi inflasi di Kabupaten Majalengka masih terkendali dengan baik.
Berdasarkan data terbaru, tingkat inflasi bulanan (month to month) maupun tahunan (year to year) tercatat berada di bawah rata-rata Provinsi Jawa Barat.
Capaian ini menunjukkan efektivitas strategi pengendalian harga yang telah dijalankan pemerintah daerah bersama seluruh stakeholder.
"Alhamdulillah, inflasi di Majalengka masih terkendali dan berada di bawah rata-rata Jawa Barat. Ini hasil kerja sama yang solid antara pemerintah daerah, perangkat OPD, dan seluruh elemen masyarakat," ujar Bupati Eman.
Majalengka Siapkan Gerakan Pangan Murah
Sebagai langkah antisipatif, Pemkab Majalengka telah menyiapkan Gerakan Pangan Murah (GPM) dan pasar murah di sejumlah kecamatan untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang akhir tahun.
"Kami sudah menyiapkan kuota sepuluh lokasi lagi untuk pelaksanaan pasar murah. Jika terjadi kenaikan harga di daerah seperti Talaga, Banjaran, atau Bantarujeg, kami akan segera turun langsung ke lapangan," tegasnya.
Bupati Eman juga mengajak seluruh unsur masyarakat, termasuk pihak swasta dan perusahaan besar, untuk ikut berkontribusi dalam menjaga keseimbangan pasokan dan harga.
"Bentuk dukungan itu bisa dilakukan melalui program subsidi distribusi barang dan kolaborasi kegiatan sosial ekonomi di wilayah Majalengka," katanya.
Inflasi Jadi Fokus Utama Pemerintah
Lebih lanjut, Bupati Eman menegaskan bahwa pengendalian inflasi merupakan isu strategis nasional yang mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat.
Ia mencontohkan bagaimana Presiden RI dan Menteri Dalam Negeri rutin memantau pergerakan harga melalui rapat koordinasi mingguan dengan seluruh kepala daerah.
"Persoalan inflasi sangat sensitif karena langsung berdampak pada daya beli dan kesejahteraan masyarakat. Ketika harga kebutuhan pokok naik dan tidak terkendali, dampaknya bisa luas dan mengganggu stabilitas ekonomi," jelasnya.
Menurut hasil survei yang dilakukan pada masa awal kepemimpinannya, masyarakat Majalengka menempatkan stabilitas harga kebutuhan pokok sebagai prioritas utama.
Karena itu, kebijakan pengendalian inflasi menjadi salah satu program utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Majalengka.
Optimis Majalengka Tetap Stabil Jelang Akhir Tahun
Menjelang akhir tahun 2025, Bupati Eman Suherman, didampingi Wabup Dena M Ramdhan menyampaikan optimisme bahwa Majalengka akan tetap mampu menjaga kestabilan harga dan inflasi daerah.
"Kami telah menyiapkan langkah antisipatif menghadapi potensi gejolak harga menjelang tahun baru. Stok pangan aman, anggaran siap, dan sinergi antar instansi terus diperkuat. Saya optimis Majalengka tetap stabil," pungkas Bupati Eman Suherman. (*)
| Pewarta | : Jaja Sumarja |
| Editor | : Faizal R Arief |