TIMES MAJALENGKA, MAJALENGKA – Bupati Majalengka, Eman Suherman mengingatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) agar selalu berpegang pada nilai-nilai dasar yang menjadi fondasi utama dalam menjalankan tugasnya.

Nilai tersebut terangkum dalam akronim 'BerAKHLAK' yang menjadi pedoman perilaku ASN di seluruh Indonesia.

Saat menyampaikan pesan arahannya dalam pelantikan PPPK dan CPNS formasi 2024 di lapangan Setda Majalengka, Bupati menjelaskan vahwa BerAKHLAK bukan sekadar slogan, tetapi merupakan nilai-nilai yang harus melekat dalam setiap tindakan dan keputusan ASN.

"Nilai pertama adalah berorientasi pada pelayanan. Artinya, ASN harus hadir sebagai solusi, bukan sumber masalah. Layani masyarakat dengan sikap ramah, cepat dan penuh empati,” ujar Bupati Eman, Rabu (21/5/2025).

Nilai kedua, lanjutnya adalah akuntabel, di mana setiap tugas dan wewenang ASN harus dapat dipertanggungjawabkan secara transparan. Kemudian, kompeten, yang berarti ASN dituntut memiliki keahlian dan pengetahuan sesuai bidang kerjanya.

“Saya harap setiap ASN memahami betul tugas dan fungsinya, di manapun ditempatkan. Dengan pemahaman yang utuh, maka pelaksanaan pekerjaan akan berjalan lebih efektif,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya sikap adaptif, yakni kemampuan beradaptasi dengan perubahan serta menciptakan suasana kerja yang harmonis dan kondusif.

ASN juga dituntut untuk loyal, mencintai bangsa dan negara serta patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Dalam era yang terus berubah ini, ASN harus terus berinovasi dan mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak. Kerja individu tidak akan cukup. Hasil maksimal hanya bisa dicapai melalui kerja sama tim,” ungkapnya.

Selain itu, Bupati Eman juga menekankan tiga indikator utama profesionalisme ASN. Pertama, pengetahuan (knowledge) yang menjadi dasar dalam menjalankan fungsi ASN.

Kedua, keterampilan (skill) sebagai penunjang pelaksanaan tugas, dan yang ketiga tak kalah penting yaitu sikap (attitude) yang mencerminkan integritas dan etika kerja.

"Ilmu dan keterampilan tidak akan berarti jika tidak disertai akhlak dan etika. Karena itu, saya berpesan, sebagai pelayan publik, jangan sampai kita merasa lebih tinggi dari masyarakat yang kita layani,” tegasnya.

Bupati Eman menyatakan bahwa di masa 100 hari pertama kepemimpinannya bersama wakil bupati, ia bertekad melakukan pembenahan besar dalam sektor pelayanan publik.

“Pelayanan yang cepat, ramah dan menyentuh kebutuhan masyarakat harus menjadi budaya ASN di lingkungan Pemkab Majalengka,” pungkas Bupati Majalengka Eman Suherman. (*)