TIMES MAJALENGKA, MAJALENGKA – Pemerintah Kabupaten Majalengka (Pemkab Majalengka) Jawa Barat, terus memperkuat fondasi sektor pertanian dan peternakan sebagai penopang utama ketahanan pangan daerah.

Upaya tersebut diwujudkan melalui penyaluran bantuan sarana dan prasarana kepada para pelaku utama di lapangan, sebagai bagian dari strategi meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat.

Bupati Majalengka H. Eman Suherman secara simbolis menyerahkan tujuh unit sepeda motor operasional bantuan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia kepada para penyuluh pertanian berprestasi.

"Bantuan ini kami harapkan dapat menunjang mobilitas penyuluh dalam mendampingi petani hingga ke pelosok wilayah Majalengka," ujar Bupati Eman Suherman, Selasa (30/12/2025).

Bupati menegaskan, meskipun saat ini status kepegawaian para penyuluh pertanian telah beralih ke pemerintah pusat, dukungan dari pemerintah daerah tetap menjadi bagian tak terpisahkan dalam menjaga keberlangsungan sektor pertanian di Majalengka.

"Fasilitas dari pemerintah daerah tetap bisa digunakan selama itu untuk kepentingan petani Majalengka. Tujuan kita sama, memastikan pertanian tetap produktif dan masyarakat semakin sejahtera," tegas Bupati.

Selain bantuan sarana operasional, Pemkab Majalengka juga menyalurkan bantuan ternak berupa sapi, kambing, dan ayam melalui program Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk wilayah Kecamatan Banjaran dan Talaga. Bantuan tersebut diarahkan untuk mendorong penguatan ekonomi masyarakat berbasis peternakan.

Bupati Eman Suherman menegaskan bahwa bantuan tersebut merupakan hasil upaya aktif pemerintah daerah dalam menjalin komunikasi dan sinergi dengan pemerintah provinsi maupun pusat.

"Saya bekerja keras ke pemerintah provinsi dan pusat agar Majalengka mendapatkan program ini. Tidak semua kabupaten memperoleh bantuan serupa. Saya titip, ternak ini harus berkembang. Jangan sampai laporan yang saya terima hanya soal kematian ternak. Tujuannya satu, rakyat Majalengka harus lebih sejahtera dan bahagia," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Majalengka, Gatot Sulaeman, menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Majalengka juga memberikan perhatian serius terhadap keberlanjutan peran penyuluh pertanian di daerah.

Tercatat sebanyak 293 penyuluh pertanian yang sebelumnya berstatus sebagai pegawai pemerintah daerah kini telah beralih menjadi pegawai pemerintah pusat. Kendati demikian, Gatot menegaskan bahwa sinergi dan koordinasi antara penyuluh dan Pemerintah Kabupaten Majalengka tetap berjalan erat.

"Perubahan status kepegawaian tidak mengurangi semangat kolaborasi. Penyuluh tetap menjadi garda terdepan dalam menjaga produktivitas pertanian dan ketahanan pangan Majalengka," pungkasnya. (*)