https://majalengka.times.co.id/
Berita

Golkar Majalengka Rayakan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Sejarah yang Akhirnya Diakui Negara

Kamis, 13 November 2025 - 17:39
Golkar Majalengka Rayakan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Sejarah yang Akhirnya Diakui Negara Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Majalengka, Asep Eka Mulyana. (FOTO: Jaja Sumarja/TIMES Indonesia)

TIMES MAJALENGKA, MAJALENGKA – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, menggelar acara syukuran sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, Jenderal (Purn) Soeharto.

Ketua DPD Golkar Majalengka, Asep Eka Mulyana, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap keputusan pemerintah yang menetapkan Soeharto sebagai pahlawan nasional. Menurutnya, penghargaan ini merupakan pengakuan negara atas jasa besar Soeharto sebagai Bapak Pembangunan Indonesia.

"Partai Golkar menyambut penuh rasa syukur. Ini bukan sekadar penghargaan politik, tetapi penghormatan moral terhadap pengabdian besar Pak Harto bagi bangsa Indonesia," ujar Asep, Kamis (13/11/2025).

Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) telah menyerahkan 40 nama usulan calon pahlawan nasional kepada Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Kehormatan (GTK), Fadli Zon, pada 21 Oktober 2025.

Dalam daftar tersebut tercantum sejumlah tokoh nasional, termasuk Soeharto, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Marsinah, KH Bisri Syansuri, KH Yusuf Hasyim, Jenderal M. Jusuf, dan Ali Sadikin. Dewan GTK kemudian melakukan sidang penetapan sebelum hasil akhirnya diserahkan kepada Presiden RI untuk disahkan.

Golkar Tegaskan: Ini Bukan Politik, Tapi Penghormatan Moral

Partai Golkar menegaskan bahwa perjuangan untuk mengusulkan Soeharto sebagai pahlawan nasional tidak didorong oleh kepentingan politik, melainkan bentuk tanggung jawab moral dalam menghormati jasa besar beliau.

"Pak Harto adalah simbol stabilitas, pembangunan, dan kemajuan bangsa. Kita tidak bisa memungkiri, fondasi Indonesia modern dibangun di masa kepemimpinan beliau," tegas Asep.

Soeharto dikenal luas dengan julukan "Bapak Pembangunan", berkat sederet prestasi monumental yang membentuk pondasi ekonomi dan ketahanan nasional, di antaranya menegakkan ideologi Pancasila sebagai dasar tunggal bangsa.


Kemudian menyatukan kekuatan militer dan keamanan dalam wadah ABRI, mencapai swasembada pangan pada 1983, mencetak 1 juta hektare sawah baru di Kalimantan, menyalurkan kredit lunak jangka panjang bagi petani dan nelayan.

Membangun waduk strategis untuk ketahanan air nasional, menjaga stabilitas nilai rupiah dan cadangan devisa negara dan menjadikan Indonesia tuan rumah kantor pusat pertama ASEAN.

"Atas kiprah luar biasa tersebut, dunia internasional pun mengenal Soeharto sebagai "The Father of Development" atau Bapak Pembangunan Indonesia," katanya.

Soeharto dan Golkar: Satu Napas, Satu Sejarah

Dalam perjalanan politik Indonesia, Soeharto memiliki hubungan historis yang erat dengan Partai Golkar. Sejak Pemilu 1971, ia aktif sebagai tokoh pembina Golkar dan kemudian menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina, menjadikan partai ini kekuatan dominan selama masa Orde Baru.

Meskipun tidak pernah menjadi Ketua Umum, Soeharto berperan besar dalam menentukan arah kebijakan dan strategi politik Golkar. Hubungan sejarah inilah yang menjadikan Golkar sebagai partai yang terdepan memperjuangkan pengakuan negara atas jasa Soeharto.

Ucapan Terima Kasih dari Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, turut menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada Presiden Prabowo Subianto atas keputusan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto.

"Atas nama keluarga besar Partai Golkar dari Sabang sampai Merauke, kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo yang telah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Bapak Soeharto," ujar Bahlil.

Menurutnya, Soeharto telah berjasa besar dalam memersatukan bangsa, menjaga Pancasila dari ancaman ideologi lain, membangkitkan ekonomi nasional, serta menjadikan Indonesia disegani di dunia internasional.

"Di masa kepemimpinannya, Indonesia disebut macan Asia. Itu bukti bahwa Pak Harto bukan hanya milik Golkar, tapi milik seluruh rakyat Indonesia," pungkasnya. (*)

Pewarta : Jaja Sumarja
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Majalengka just now

Welcome to TIMES Majalengka

TIMES Majalengka is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.