TIMES MAJALENGKA, MAGETAN – Kantor DPC PDI Perjuangan Magetan, Jawa Timur, dipenuhi karangan bunga usai penetapan struktur kepengurusan baru yang menempatkan Diana Sasa sebagai nakhoda partai.
Hal tersebut merupakan bentuk dukungan dari berbagai elemen masyarakat setempat.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Magetan, Suyono Wiling, mengungkapkan bahwa deretan ucapan selamat tersebut datang dari latar belakang yang beragam, mulai dari partai politik lain, organisasi masyarakat (ormas), hingga komunitas hobi dan profesi.
“Kiriman bunga ini kami maknai sebagai simbol silaturahmi dan harapan besar masyarakat terhadap masa depan PDI Perjuangan di Magetan,” ujar Suyono Kepada TIMES Indonesia, Kamis (25/12/2025).
Pantauan di lapangan menunjukkan ucapan mengalir dari berbagai sektor krusial. Tidak hanya dari internal partai politik yang menandakan komunikasi politik yang sehat di daerah, tetapi juga dari organisasi keagamaan, komunitas pencak silat, organisasi kepemudaan, hingga kelompok disabilitas.
Selain itu, pemerintahan daerah dan kantor hukum juga tampak mengirimkan apresiasi serupa. Menurut Suyono, luasnya spektrum pengirim bunga mencerminkan penerimaan publik yang inklusif terhadap kepemimpinan Diana Sasa.
Menanggapi tingginya ekspektasi publik, Suyono menegaskan bahwa kepengurusan baru ini tidak ingin berpuas diri. Ia menyebut dukungan ini sebagai "modal sosial" sekaligus tanggung jawab besar yang harus dijawab dengan kinerja konkret di tengah masyarakat.
“Instruksi ke depan jelas, kami harus tetap rendah hati dan bekerja sungguh-sungguh. Harapan warga Magetan agar partai ini lebih terbuka dan berpihak pada rakyat adalah prioritas utama kami,” tegasnya.
Terpilihnya Diana Sasa diharapkan mampu membawa penyegaran organisasi dan memperkuat dialog kerakyatan di Kabupaten Magetan. Pihak DPC berkomitmen untuk menjaga etika politik dan merawat kerukunan antar-elemen demi kemajuan daerah. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Diana Sasa Pimpin PDI Perjuangan Magetan, Karangan Bunga Ucapan Selamat Mengular
| Pewarta | : Aditya Candra |
| Editor | : Ronny Wicaksono |